proposal usaha gerai sembako koperasi

Proposal Usaha Unit Usaha Gerai Sembako Koperasi

Proposal Usaha Unit Usaha Gerai Sembako Koperasi

 

Waktu baca: ±12 menit

🔑 Poin-Poin Penting:

  • Peluang pasar sembako sangat stabil karena sifat kebutuhan primer
  • Operasional memanfaatkan teknologi sederhana dan SDM lokal
  • Koperasi berpeluang mendapatkan ROI lebih dari 100% dalam 1 tahun
  • Strategi pemasaran berbasis komunitas dan loyalitas anggota
  • Proyeksi keuangan menunjukkan kelayakan dan keberlanjutan usaha

Daftar Isi Proposal Usaha Unit Usaha Gerai Sembako Koperasi

  1. Aspek Pasar dan Pemasaran
  2. Aspek Teknis dan Operasional
  3. Aspek Manajemen dan Organisasi
  4. Aspek Keuangan dan Permodalan
  5. Aspek Legalitas dan Perizinan
  6. Aspek Sosial dan Lingkungan

1. Aspek Pasar dan Pemasaran

Peluang Pasar: Gerai sembako koperasi menyasar kebutuhan pokok yang bersifat rutin dan stabil, terutama di komunitas lokal dengan basis pelanggan anggota koperasi.

Kondisi Pasar: Wilayah target terdiri dari keluarga menengah ke bawah yang belum terlayani optimal oleh ritel modern.

Posisi dalam Rantai Permintaan: Koperasi akan berperan sebagai distributor langsung dengan model layanan berjangka dan berbasis komunitas.

Strategi Pemasaran:

  • Harga kompetitif dan margin rendah
  • Diskon khusus anggota koperasi
  • Penawaran paket sembako bulanan
  • Kerja sama dengan UMKM lokal

2. Aspek Teknis dan Operasional

Sumber Daya:

  • SDM: 1 kepala unit, 2 kasir, 2 logistik, 1 admin keuangan
  • Teknologi: komputer POS, rak, lemari pendingin, CCTV

Proses Operasional: Barang dari distributor dikemas ulang dan dijual langsung dengan sistem FIFO (first-in-first-out).

Kualitas dan Bahan Baku: Produk dari distributor terpercaya, pengecekan kadaluarsa berkala, serta akses mudah ke pemasok lokal.

Kapasitas Produksi: Menjangkau 100–150 transaksi per hari, mampu menyimpan 2 ton beras dan barang pokok lainnya.

3. Aspek Manajemen dan Organisasi

Struktur Organisasi: Dirancang fungsional, dengan perencanaan tahunan dan pengawasan triwulan oleh pengawas koperasi.

Kualifikasi SDM:

  • Kepala Unit: minimal SMA, pengalaman retail
  • Kasir & Logistik: lokal, familiar dengan sistem sederhana

4. Aspek Keuangan dan Permodalan

Investasi Awal: Total kebutuhan dana Rp 90 juta untuk renovasi, peralatan, software, modal barang, dan operasional awal.

Sumber Dana: Rp 40 juta dari koperasi + Rp 50 juta dari hibah/pinjaman program Kemenkop.

Proyeksi Pendapatan:

Tahun pertama diperkirakan menghasilkan omzet bulanan mulai dari Rp 37 juta hingga Rp 90 juta, meningkat seiring loyalitas dan penetrasi pasar.

Biaya Operasional: ±Rp 12,5 juta/bulan untuk gaji, listrik, transportasi, penyusutan, dan lain-lain.

Proyeksi Laba Rugi: Laba bersih ±Rp 100 juta tahun pertama, naik signifikan di tahun kedua dan ketiga.

BEP: Diperkirakan tercapai pada bulan ke-5 dengan 2.500 transaksi/bulan.

ROI: ±111%, dengan Payback Period kurang dari 1 tahun.

Unit usaha akan melengkapi seluruh legalitas: NIB, Surat Keterangan Usaha, dan izin domisili. Kegiatan sepenuhnya sesuai hukum dan tidak melanggar distribusi pangan atau persaingan usaha.

6. Aspek Sosial dan Lingkungan

Dampak Sosial: Pemberdayaan tenaga kerja lokal, peningkatan akses pangan, dan penguatan ekonomi berbasis gotong royong.

Dampak Lingkungan:

  • Minim sampah kemasan
  • Program belanja tanpa plastik
  • Stok dikelola untuk menghindari pemborosan

Download File DOCX: Proposal_Usaha_Gerai_Sembako_Koperasi