Proposal Usaha Peternakan Bebek Petelur
Perkiraan waktu membaca: 1 menit
Poin-Poin Penting
- Peternakan bebek petelur berpotensi tinggi secara ekonomi dan berkelanjutan.
- Koperasi dapat menjadi pusat produksi telur bebek segar dan olahan.
- Proposal disusun sesuai Juklak Menkop Nomor 1 Tahun 2025.
- Telur bebek dibutuhkan pasar tradisional dan industri kuliner lokal.
Daftar Isi Proposal Usaha Peternakan Bebek Petelur
- Pendahuluan
- Aspek Pasar dan Pemasaran
- Aspek Teknis dan Operasional
- Aspek Manajemen dan Organisasi
- Aspek Keuangan dan Permodalan
- Aspek Legalitas dan Perizinan
- Aspek Sosial dan Lingkungan
- FAQ
I. Pendahuluan
Unit peternakan bebek petelur koperasi adalah bentuk usaha berbasis komunitas yang mendukung ketahanan pangan dan ekonomi lokal.
Disusun berdasarkan Petunjuk Pelaksanaan Menteri Koperasi Nomor 1 Tahun 2025.
II. Aspek Pasar dan Pemasaran
- Peluang Pasar: Telur bebek dibutuhkan pasar tradisional, industri kuliner, dan pembuat telur asin.
- Kondisi Wilayah: Pasar lokal sudah terbiasa dengan produk telur bebek, namun pasokan tidak konsisten.
- Posisi Produk: Koperasi sebagai produsen langsung punya nilai tawar lebih pada distribusi dan harga.
- Strategi Pemasaran:
- Distribusi langsung ke pasar dan pengepul.
- Penawaran ke toko telur dan warung makan.
- Kemitraan dengan pembuat telur asin lokal.
- Promosi melalui media sosial koperasi.
III. Aspek Teknis dan Operasional
Sumber daya: 3 peternak, 1 supervisor, 1 admin. Gunakan kandang bambu dan pakan otomatis.
Proses produksi: Pembelian DOC, pemeliharaan 6 bulan, masa bertelur, panen harian telur.
Kapasitas: 500 indukan, produksi ±350–400 butir/hari.
Kualitas produk: Telur bersih, tidak retak, siap edar dengan umur simpan maksimal.
IV. Aspek Manajemen dan Organisasi
Perencanaan: Siklus pemeliharaan 12 bulan dengan rotasi indukan.
Pengorganisasian: Unit terdiri dari manajer, tim kandang, pakan, distribusi, dan administrasi.
Pengawasan: Laporan harian produksi telur, kontrol stok pakan, dan inspeksi kandang mingguan.
SDM: Minimal lulusan SMA/K atau peternak berpengalaman. Pelatihan akan disediakan oleh koperasi melalui kerja sama dengan penyuluh peternakan.
V. Aspek Keuangan dan Permodalan
Investasi Awal:
- Kandang: Rp20.000.000
- Indukan bebek: Rp10.000.000
- Pakan dan peralatan: Rp17.000.000
- Pra-operasi & pelatihan: Rp5.000.000
Total kebutuhan: Rp54.000.000
Sumber Dana: Modal koperasi, hibah pemerintah, dan simpanan sukarela.
Pendapatan Bulanan (bulan ke-6 hingga ke-12):
- ±10.500 butir/bulan × Rp2.000 = Rp21.000.000/bulan
Total Pendapatan Tahun Pertama: Rp147.000.000
Biaya Operasional: ±Rp8.500.000/bulan untuk pakan, gaji, perawatan, air dan listrik.
Laba Bersih Tahun Pertama: Sekitar Rp74.000.000
BEP: 40.000 butir telur (±4 bulan produksi)
ROI: >150% pada tahun ke-2
Payback Period: Sekitar bulan ke-9 produksi
VI. Aspek Legalitas dan Perizinan
- Legalitas koperasi sah dan berbadan hukum.
- Perizinan:
- Surat Keterangan Usaha dari desa
- Izin peternakan dari dinas kabupaten
- Dokumen pengelolaan limbah
VII. Aspek Sosial dan Lingkungan
Dampak Sosial: Menyerap tenaga kerja lokal, meningkatkan pendapatan anggota koperasi, dan memperkuat ekonomi desa.
Dampak Lingkungan: Limbah kandang diolah menjadi pupuk, air limbah diserap melalui biopori atau sumur resapan. Kegiatan dijalankan dengan prinsip ramah lingkungan.