proposal usaha peternakan bebek petelur koperasi

Proposal Usaha Peternakan Bebek Petelur

Proposal Usaha Peternakan Bebek Petelur

 

Perkiraan waktu membaca: 1 menit

Poin-Poin Penting

  • Peternakan bebek petelur berpotensi tinggi secara ekonomi dan berkelanjutan.
  • Koperasi dapat menjadi pusat produksi telur bebek segar dan olahan.
  • Proposal disusun sesuai Juklak Menkop Nomor 1 Tahun 2025.
  • Telur bebek dibutuhkan pasar tradisional dan industri kuliner lokal.

Daftar Isi Proposal Usaha Peternakan Bebek Petelur

  1. Pendahuluan
  2. Aspek Pasar dan Pemasaran
  3. Aspek Teknis dan Operasional
  4. Aspek Manajemen dan Organisasi
  5. Aspek Keuangan dan Permodalan
  6. Aspek Legalitas dan Perizinan
  7. Aspek Sosial dan Lingkungan
  8. FAQ

I. Pendahuluan

Unit peternakan bebek petelur koperasi adalah bentuk usaha berbasis komunitas yang mendukung ketahanan pangan dan ekonomi lokal.

Disusun berdasarkan Petunjuk Pelaksanaan Menteri Koperasi Nomor 1 Tahun 2025.

II. Aspek Pasar dan Pemasaran

  • Peluang Pasar: Telur bebek dibutuhkan pasar tradisional, industri kuliner, dan pembuat telur asin.
  • Kondisi Wilayah: Pasar lokal sudah terbiasa dengan produk telur bebek, namun pasokan tidak konsisten.
  • Posisi Produk: Koperasi sebagai produsen langsung punya nilai tawar lebih pada distribusi dan harga.
  • Strategi Pemasaran:
    • Distribusi langsung ke pasar dan pengepul.
    • Penawaran ke toko telur dan warung makan.
    • Kemitraan dengan pembuat telur asin lokal.
    • Promosi melalui media sosial koperasi.

III. Aspek Teknis dan Operasional

Sumber daya: 3 peternak, 1 supervisor, 1 admin. Gunakan kandang bambu dan pakan otomatis.

Proses produksi: Pembelian DOC, pemeliharaan 6 bulan, masa bertelur, panen harian telur.

Kapasitas: 500 indukan, produksi ±350–400 butir/hari.

Kualitas produk: Telur bersih, tidak retak, siap edar dengan umur simpan maksimal.

IV. Aspek Manajemen dan Organisasi

Perencanaan: Siklus pemeliharaan 12 bulan dengan rotasi indukan.

Pengorganisasian: Unit terdiri dari manajer, tim kandang, pakan, distribusi, dan administrasi.

Pengawasan: Laporan harian produksi telur, kontrol stok pakan, dan inspeksi kandang mingguan.

SDM: Minimal lulusan SMA/K atau peternak berpengalaman. Pelatihan akan disediakan oleh koperasi melalui kerja sama dengan penyuluh peternakan.

V. Aspek Keuangan dan Permodalan

Investasi Awal:

  • Kandang: Rp20.000.000
  • Indukan bebek: Rp10.000.000
  • Pakan dan peralatan: Rp17.000.000
  • Pra-operasi & pelatihan: Rp5.000.000

Total kebutuhan: Rp54.000.000

Sumber Dana: Modal koperasi, hibah pemerintah, dan simpanan sukarela.

Pendapatan Bulanan (bulan ke-6 hingga ke-12):

  • ±10.500 butir/bulan × Rp2.000 = Rp21.000.000/bulan

Total Pendapatan Tahun Pertama: Rp147.000.000

Biaya Operasional: ±Rp8.500.000/bulan untuk pakan, gaji, perawatan, air dan listrik.

Laba Bersih Tahun Pertama: Sekitar Rp74.000.000

BEP: 40.000 butir telur (±4 bulan produksi)

ROI: >150% pada tahun ke-2

Payback Period: Sekitar bulan ke-9 produksi

VI. Aspek Legalitas dan Perizinan

  • Legalitas koperasi sah dan berbadan hukum.
  • Perizinan:
    • Surat Keterangan Usaha dari desa
    • Izin peternakan dari dinas kabupaten
    • Dokumen pengelolaan limbah

VII. Aspek Sosial dan Lingkungan

Dampak Sosial: Menyerap tenaga kerja lokal, meningkatkan pendapatan anggota koperasi, dan memperkuat ekonomi desa.

Dampak Lingkungan: Limbah kandang diolah menjadi pupuk, air limbah diserap melalui biopori atau sumur resapan. Kegiatan dijalankan dengan prinsip ramah lingkungan.

Download File Docx : proposal usaha peternakan bebek petelur koperasi