proposal usaha pertanian organik koperasi desa

Proposal Usaha Pertanian Organik Koperasi Desa

Proposal Usaha Pertanian Organik Koperasi Desa

 

Perkiraan waktu membaca: 8 menit

Key Takeaways

  • Pertanian organik menjadi peluang bisnis berkelanjutan di desa
  • Koperasi dapat menjadi motor penggerak pertanian sehat dan ramah lingkungan
  • Proposal ini mencakup analisis pasar, teknis, manajemen, keuangan, legalitas, dan lingkungan

Daftar Isi Proposal Usaha Pertanian Organik Koperasi Desa

  1. Aspek Pasar dan Pemasaran
  2. Aspek Teknis dan Operasional
  3. Aspek Manajemen dan Organisasi
  4. Aspek Keuangan dan Permodalan
  5. Aspek Legalitas dan Perizinan
  6. Aspek Sosial dan Lingkungan

1. Aspek Pasar dan Pemasaran

Peluang Pasar: Permintaan produk pertanian organik terus meningkat, seiring kesadaran konsumen akan gaya hidup sehat dan lingkungan.

Kondisi Pasar: Wilayah desa memiliki lahan produktif namun belum banyak dimanfaatkan untuk sistem organik. Persaingan masih rendah di tingkat lokal.

Posisi dalam Rantai Nilai: Koperasi berperan sebagai produsen sekaligus agregator, menjual ke konsumen langsung, toko organik, hingga marketplace.

Strategi Pemasaran:

  • Branding sebagai produk koperasi bersertifikat organik
  • Penjualan langsung, kerjasama dengan sekolah/restoran sehat
  • Pemasaran digital melalui media sosial dan kampanye edukasi

2. Aspek Teknis dan Operasional

Sumber Daya:

  • SDM: Koordinator lapangan, petani inti, dan petani binaan
  • Teknologi: Irigasi tetes, komposter, pupuk organik cair, rumah semai

Proses Produksi: Sistem tanam organik dengan rotasi tanaman, pupuk alami, dan pengendalian hama nabati.

Kualitas Produk: Produk sayur, buah, dan umbi segar tanpa pestisida sintetis, dilabeli dan dijual secara eksklusif.

Bahan Baku: Pupuk, bahan organik, dan bibit tersedia dari sumber lokal dan mitra pertanian.

Kapasitas Produksi: 1 hektar lahan menghasilkan ±8–10 ton panen per bulan.

Teknologi: Penggunaan komposter, pencatatan hasil berbasis spreadsheet, dan metode panen manual.

3. Aspek Manajemen dan Organisasi

Perencanaan & Pengawasan: Disusun berbasis musim tanam dan diawasi mingguan oleh koordinator.

SDM & Kualifikasi:

  • Koordinator berpengalaman di pertanian organik
  • Petani lokal dengan pelatihan dari koperasi dan mitra NGO

4. Aspek Keuangan dan Permodalan

Investasi Awal:

No Item Volume Harga Satuan Total
1 Pengolahan lahan 1 ha Rp20.000.000 Rp20.000.000
2 Rumah semai 1 unit Rp10.000.000 Rp10.000.000
3 Komposter & alat 1 paket Rp15.000.000 Rp15.000.000
4 Bibit & pupuk Rp10.000.000
5 Pelatihan Rp5.000.000
6 Sertifikasi Rp7.000.000
7 Operasional 3 bulan Rp18.000.000
Total Rp85.000.000

Sumber Dana: Modal anggota, simpanan koperasi, dan dukungan pinjaman bank/lembaga pendamping.

Proyeksi Pendapatan & Biaya: Tersedia dalam proposal lengkap DOCX. Asumsi berbasis hasil panen bulanan dan harga pasar.

ROI & BEP: Diperkirakan balik modal dalam 18 bulan dengan ROI positif setelah tahun ke-2.

5. Aspek Legalitas dan Perizinan

Kegiatan usaha terdaftar atas nama koperasi, dengan izin usaha mikro dan sertifikat organik akan diproses. Semua kegiatan sesuai regulasi Kementerian Pertanian dan Koperasi.

6. Aspek Sosial dan Lingkungan

Dampak Sosial: Memberdayakan petani desa, meningkatkan pendapatan, dan memperkuat ketahanan pangan lokal.

Dampak Lingkungan: Tanpa pestisida kimia, konservasi tanah dan air, serta pengolahan limbah organik menjadi kompos.

Download File Docx : Proposal_Usaha_Pertanian_Organik_Koperasi_Desa