Proposal Usaha Unit Usaha Cold Storage Koperasi Desa
Waktu baca: ±12 menit
🔑 Poin-Poin Penting:
- Cold storage memperpanjang umur simpan hasil panen dan tangkapan laut
- Solusi utama untuk mengurangi pembusukan dan kehilangan nilai jual
- Kapasitas hingga 5 ton, teknologi hemat energi dan terkendali
- Dikelola koperasi, melibatkan petani, nelayan, dan UMKM
- Break-even point tercapai dalam 12–14 bulan
Daftar Isi Proposal Usaha Unit Usaha Cold Storage Koperasi Desa
- Aspek Pasar dan Pemasaran
- Aspek Teknis dan Operasional
- Aspek Manajemen dan Organisasi
- Aspek Keuangan dan Permodalan
- Aspek Legalitas dan Perizinan
- Aspek Sosial dan Lingkungan
1. Aspek Pasar dan Pemasaran
Peluang: Permintaan fasilitas penyimpanan dingin di desa tinggi, terutama dari nelayan dan petani hortikultura yang kesulitan mempertahankan kualitas produk pasca panen atau tangkapan.
Kondisi Wilayah: Belum tersedia fasilitas cold storage di sekitar lokasi koperasi. Produk hasil panen dan hasil laut dijual cepat sebelum rusak, menyebabkan kerugian harga dan kualitas.
Posisi dalam Rantai Nilai: Cold storage menjadi jembatan antara produsen desa dan pasar besar, memperpanjang masa simpan dan membuka akses distribusi ke luar daerah.
Strategi Pemasaran:
- Sewa ruang dingin fleksibel: harian, mingguan, bulanan
- Paket kerja sama panen/tangkapan dengan koperasi pemasaran
- Edukasi petani dan nelayan tentang manajemen pascapanen
- Diskon khusus bagi anggota koperasi
2. Aspek Teknis dan Operasional
SDM yang Diperlukan:
- 1 Teknisi sistem pendingin
- 2 Operator cold storage
- 1 Admin logistik
Proses Operasional: Produk disortir, dibersihkan, diberi label, lalu dimasukkan ke ruang penyimpanan berdasarkan suhu yang dibutuhkan. Pencatatan suhu otomatis dan log manual dilakukan harian.
Kualitas Jasa: Menyediakan ruang pendingin modular bersuhu -20°C hingga 0°C. Terdapat sensor suhu & kelembaban, serta SOP kebersihan dan logistik berbasis HACCP.
Kapasitas: 30–50 m³ atau ±5 ton produk segar per siklus penyimpanan.
Teknologi:
- Modular freezer room hemat daya
- Sensor IoT suhu dan kelembaban
- Software manajemen stok sederhana (opsional)
3. Aspek Manajemen dan Organisasi
Perencanaan dan Pengawasan: Unit usaha dikendalikan langsung oleh koperasi melalui Kepala Unit, disupervisi oleh pengurus koperasi dan audit keuangan internal.
Kualifikasi SDM:
- Teknisi: Lulusan teknik pendingin, pengalaman 1–2 tahun
- Admin: Menguasai Excel dan logistik dasar
- Operator: Siap pelatihan internal oleh koperasi
4. Aspek Keuangan dan Permodalan
Rencana Investasi Awal: Rp 250.000.000
Biaya meliputi bangunan, freezer modular, sensor, genset, dan operasional awal 3 bulan.
Rincian Investasi:
- Bangunan dan renovasi: Rp 50 juta
- Freezer modular kapasitas 5 ton: Rp 120 juta
- Genset dan kelistrikan: Rp 25 juta
- Sensor monitoring suhu: Rp 10 juta
- Peralatan penunjang (keranjang, pallet, meja): Rp 10 juta
- Perizinan: Rp 5 juta
- Operasional awal 3 bulan: Rp 30 juta
Sumber Dana: Modal koperasi Rp 100 juta + Hibah/Pendanaan Menkop Rp 150 juta.
Proyeksi Pendapatan Bulanan:
- Bulan 1–3: Rp 15–25 juta
- Bulan 4–6: Rp 30–40 juta
- Bulan 7–12: Rp 50–60 juta
Biaya Operasional: ±Rp 15–18 juta per bulan, termasuk listrik, gaji, dan pemeliharaan.
BEP dan ROI:
- Break Even Point: Tercapai dalam 12–14 bulan
- ROI: ±90% di tahun pertama
5. Aspek Legalitas dan Perizinan
Unit usaha akan mengurus:
- NIB dan NPWP atas nama koperasi
- Izin operasional gudang pendingin
- Sertifikat kebersihan dan keamanan pangan
Seluruh proses sesuai dengan regulasi teknis dari Dinas Kesehatan, Perdagangan, dan Koperasi.
6. Aspek Sosial dan Lingkungan
Dampak Sosial: Meningkatkan pendapatan petani dan nelayan dengan meminimalisasi kerugian produk. Mendorong tumbuhnya UMKM olahan hasil pertanian dan perikanan.
Dampak Lingkungan:
- Pengelolaan limbah padat organik dilakukan secara berkala
- Listrik hemat energi dan kontrol emisi refrigeran
- Freezer modular ramah lingkungan dan bisa dibongkar pasang
Download File Docx : Proposal_Usaha_Cold_Storage_Koperasi_Desa